Senin, 23 Februari 2009

Otoritas Yang Lebih Tinggi

Jika anda pernah melakukan negosiasi dengan seseorang dimana orang tersebut tidak bisa mengambil keputusan dan dia meminta untuk melanjutkan negosiasi keesokan harinya agar dia bisa berkonsultasi dengan manajemen perusahannya maka anda sedang mengahadapi seorang negosiator dan trik negosiasi Otoritas Yang Lebih Tinggi.

Seorang negosiator yang cerdik akan mengabaikan egonya dan berpura-pura menempatkan diri pada posisi yang lemah. Negosiator yang cerdik juga tidak akan memberitahu kekuasaan nya dalam mengambil keputusan kepada lawan negosiasinya.

Para negosiator yang menampilkan diri sebagai pengambil keputusan menempatkan posisi mereka pada posisi tawar menawar yang sangat merugikan.

Ketika lawan negosiasi anda mengetahui bahwa anda bukan si pengambil keputusan maka mereka akan merusaha keras menyakinkan dan berusaha merebut hati anda dengan memberikan penawaran terbaiknya.

Trik negosiasi ini akan efektif jika otoritas yang lebih tinggi tersebut adalah sebuah entitas yang tidak jelas seperti manajemen, dewan direktur atau bagian pemasaran dan lain-lain dengan demikian lawan negosiasi anda akan sulit mendekati langsung ke otoritas yang lebih tinggi tersebut.

Contoh penggunaan teknik ini :

Si Pembeli : “Harga yang anda tawarkan cukup bagus, saya perlu membicarakannya terlebih dahulu dengan dewan direktur saya. Besok saya akan kembali dengan jawabannya”

Keesokan harinya :

Si Pembeli :”Wahh..harga dari anda masih menjadi perdebatan sengit di rapat dewan direktur, mungkin jika anda dapat menurunkan harganya lagi maka dewan direktur perusahan saya akan lebih mudah mengambil keputusan.

Kenyataannya : Tidak ada perdebatan dewan direktur karena sebenarnya si pembelilah pengambil keputusannya. Si pembeli tersebut menggunakan teknik otoritas yang lebih tinggi untuk meminta penurunan harga.

Saya sendiri pernah menggunakan teknik ini dan cukup berhasil. Teknik negosiasi ini mirip dengan teknik orang baik dan orang jahat hanya berbeda penggunaannya. Sering kali kedua teknik ini dikombinasikan untuk mendapatkan hasil yang maksimal..

Lalu bagaimana jika kita menghadapi atau mengantisipasi lawan negosiasi yang menggunakan tekni ini…? Tunggu postingan selanjutnya
Negosiasi Sebelumnya :
- Tubuh Pun Berbicara 2
- Tubuh Pun Berbicara
- Krunch
- Orang Baik & Jahat Dalam Negosiasi


3 komentar:

  1. Pa orang seperti itu bukanya negosiator yg belum canggih :D ckckckckck *Aku ngaranga aja :D ehm..

    Soalnya seorang Negosiator yg hebat harusnya saat menerima seseorang utk membicarakan sebuah negosiasi, Bukankah jika dengan kehebatanya dan pengalamanya harusnya sangat mudah utk menentukan apakah menerima atau tidak :D *Tp g tahu ding Aku bukan pakar, hahhhahaha ...

    *Pernah menggunakan tekhnik itu juga to ? :D

    Peace Bro :D

    Salam :)

    BalasHapus
  2. Sobaaat ..... Kok om Nulis lagi ?

    Sibuk yach ? Smoga saja selalu dalam keadaan yg baik dan sehat, Amin...

    Salam :)

    BalasHapus
  3. Jiahhh... koq tulisannya cuma separo?!
    Perempuan bodoh kecewa, hiks:(

    BalasHapus